UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
الصفحة الرئيسيةKisah Hati

CINTA YANG IDEAL, MENGHARGAI PERBEDAAN DAN MENJADI KUAT BERSAMA

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -يناير 01, 2025


 Oleh : Lutfi Hidayatul Amri

Cinta sering kali menjadi topik yang penuh makna dan misteri. Banyak orang mendambakan cinta yang ideal, tetapi sering kali terjebak dalam harapan dan tuntutan terhadap pasangannya. Padahal, cinta yang sejati adalah cinta yang mampu menerima dan menghargai, bukan sekadar menuntut atau berharap pasangan menjadi seperti yang kita inginkan.

Ketika seseorang masih merasa kecewa atau terluka dalam hubungan, itu biasanya terjadi karena ada ekspektasi atau tuntutan yang tidak terpenuhi. Misalnya, "Kamu harus seperti ini," atau "Kenapa kamu tidak melakukan itu?" Ketika pasangan tidak memenuhi ekspektasi tersebut, muncullah rasa kecewa.

Namun, cinta yang sejati seharusnya tidak bersyarat. Ketika kita mencintai seseorang dengan tulus, kita menerima mereka apa adanya. Kita tidak memaksakan mereka untuk berubah sesuai keinginan kita, tetapi mendukung mereka menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Cinta yang benar adalah berkata, "Apapun kondisimu, aku menerima kamu." Dalam penerimaan itu, cinta menemukan kedamaian dan kebahagiaan.

Khalil Gibran pernah berkata,

"Biarkan ada ruang dalam kebersamaanmu, sebagaimana tiang-tiang kuil berdiri berjauhan, namun menopang satu atap yang sama."

Cinta yang ideal tidak memaksa kesamaan, tetapi justru menghargai perbedaan. Dalam perbedaan itulah, hubungan menemukan kekuatannya. Ketika dua orang yang berbeda saling menghormati dan mendukung, mereka seperti dua tiang yang kuat menopang "kuil hati" mereka.

  • Perbedaan pendapat, keinginan, atau cara berpikir bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk saling melengkapi.
  • Cinta sejati adalah saling sejajar, tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling menguatkan, bukan saling mendominasi.
Cinta sejati adalah tentang respect (menghargai) dan care (peduli). Menghargai berarti menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Peduli berarti menunjukkan kasih sayang melalui perhatian dan tindakan.

Ketika cinta tidak didasarkan pada tuntutan, tetapi pada penghargaan dan kepedulian, hubungan menjadi lebih kokoh. Bahkan jika ada perbedaan, pasangan tetap bisa berjalan bersama karena mereka saling menghormati dan mendukung.

Konsep cinta sering kali disalahartikan sebagai "harus selalu sejalan." Padahal, cinta sejati adalah tentang "bersama," bukan selalu "bersatu."
  • Cinta yang ideal adalah ketika dua individu tetap menjaga identitasnya masing-masing, tetapi saling mendukung untuk tumbuh dan berkembang.
  • Ketika satu pihak memaksakan kehendak, hubungan menjadi berat sebelah. Sebaliknya, ketika kedua pihak saling menerima, hubungan menjadi harmonis.
Cinta yang sejati tidak rapuh oleh perbedaan atau tantangan. Justru, dalam perbedaan itu cinta menemukan kekuatannya.
  • Tidak ada paksaan, hanya penerimaan.
  • Dalam keadaan apa pun, pasangan adalah tempat berbagi kekuatan.
  • Tidak hanya soal menerima, tetapi juga menunjukkan cinta melalui perhatian dan tindakan nyata.
Cinta sejati bukan tentang menuntut pasangan untuk menjadi seperti yang kita inginkan, tetapi tentang menerima mereka apa adanya. Cinta bukanlah tentang "kamu harus begini" atau "aku harus begitu," melainkan tentang menghargai dan mendukung satu sama lain dalam perbedaan.

Sebagaimana Khalil Gibran mengajarkan, cinta yang sejati adalah cinta yang menghormati kebebasan masing-masing, tetapi tetap berjalan bersama untuk saling menguatkan. Dalam cinta sejati, ada kekuatan yang tidak tergoyahkan oleh perbedaan, dan ada keindahan dalam saling menghormati.

"Cinta yang benar itu bukan tentang menyeragamkan, tetapi tentang menguatkan satu sama lain dalam keberbedaan."

Tags: Kisah Hati Volume 197
  • Facebook
  • Twitter
أحدث أقدم

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

أكتوبر 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- يونيو 25, 2025

Blog Archive

  • ▼  2025 (49)
    • ◄  يونيو (7)
    • ◄  مايو (7)
    • ◄  أبريل (1)
    • ◄  مارس (5)
    • ◄  فبراير (7)
    • ▼  يناير (22)
      • Jodoh Itu Nggak Bakal Nyasar, Dia Hanya Butuh Waktu
      • "Guru Sebagai Lentera Masa Depan: Belajar dan Memi...
      • Mengalahkan Kemalasan dan Kebodohan: "Merupakan Ku...
      • Berpikir Sebelum Bertindak: Menata Langkah untuk M...
      • Menemukan Makna Hidup: Perjalanan Menuju Kesadaran...
      • Teknologi: Sahabat Peradaban atau Ancaman Tersembu...
      • Sinergi Tradisi dan Revolusi: "Peran Mahasiswa dal...
      • Kuliah Kerja Nyata (KKN): Mengurai Esensi, Tantang...
      • Kebakaran di Los Angeles (LA): Teguran Alam atau P...
      • MENGUBAH KURIKULUM ATAU MENINGKATKAN KUALITAS GURU...
      • MILLENIAL VS GEN Z, SIAPA YANG LEBIH PAHAM ZAMAN?
      • JIKA APA YANG KITA SEMOGAKAN LEWAT JALUR LANGIT TI...
      • KHR. AHMAD AZAIM IBRAHIMY KHUTBAH JUMAT DI MASJID ...
      • "Melepaskan Kehilangan, Menemukan Kembali Jati Diri"
      • Makan Bergizi Gratis, Inisiatif Strategis Pemerint...
      • CERITA YANG TERSEMBUNYI DI BALIK SENYUM
      • KETIKA ENGKAU BELUM DIKENAL, NAMUN KINI ENGKAU TER...
      • Rp 300 TRILIUN MELAYANG: KETIKA KEADILAN MENJADI K...
      • BICARA HEBAT, AKSI CACAT
      • NAK, TIDAK SALAH UNTUK MENGINGINKAN PENGAKUAN
      • BERAWAL DARI FAKTOR MAKANAN HINGGA MENUJU AMBISI K...
      • CINTA YANG IDEAL, MENGHARGAI PERBEDAAN DAN MENJADI...
  • ◄  2024 (63)
    • ◄  ديسمبر (57)
    • ◄  أكتوبر (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

نموذج الاتصال