UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
الصفحة الرئيسيةOpini

MENGUBAH KURIKULUM ATAU MENINGKATKAN KUALITAS GURU? KENAPA HARUS MEMILIH?

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -يناير 14, 2025

 
Oleh : Lutfi Hidayatul Amri

Pendidikan adalah fondasi kemajuan bangsa, dan dua komponen penting dalam sistem pendidikan yang selalu menjadi sorotan adalah kurikulum dan kualitas guru. Perdebatan tentang mana yang lebih penting mengubah kurikulum atau meningkatkan kualitas guru terus berlangsung tanpa henti. Namun, apakah benar kita harus memilih salah satu?

Kurikulum adalah peta jalan pendidikan, memberikan panduan tentang apa yang harus diajarkan, bagaimana cara mengajarkannya, dan hasil apa yang ingin dicapai. Kurikulum yang baik harus relevan dengan kebutuhan zaman, adaptif terhadap perubahan, dan mendukung proses belajar mengajar.

Namun, sebagus apapun kurikulum, ia tetap hanya alat bantu. Tanpa pelaksana yang kompeten, kurikulum hanya akan menjadi dokumen tanpa makna. Di sinilah peran guru menjadi sangat penting.

Guru adalah aktor utama dalam dunia pendidikan. Mereka bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga membangun karakter, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan menginspirasi siswa. Guru yang kompeten dapat memanfaatkan kurikulum dengan maksimal, bahkan ketika kurikulumnya memiliki keterbatasan.

Namun, jika guru tidak memiliki keterampilan yang memadai, sebaik apapun kurikulumnya, hasilnya tidak akan optimal. Guru yang kurang memahami metode pengajaran modern atau tidak memiliki kemampuan beradaptasi akan kesulitan membawa kurikulum ke dalam kelas.

Kurikulum dan guru sebenarnya adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Keduanya tidak bisa dipisahkan. karena, Kurikulum yang dirancang dengan baik memberikan arahan jelas, fleksibilitas, dan dukungan yang membantu guru dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efektif. Guru yang berkualitas mampu mentransformasi kurikulum menjadi pengalaman belajar yang menarik, relevan, dan bermakna bagi siswa.

Ketergantungan ini menunjukkan bahwa meningkatkan salah satu tanpa memperhatikan yang lain adalah langkah yang tidak bijaksana.

  • Kurikulum Tidak Supportif: Jika kurikulum terlalu kaku, tidak relevan dengan kebutuhan zaman, atau terlalu menekan, guru akan kesulitan menggunakannya. Hal ini dapat mengurangi efektivitas pembelajaran.
  • Guru Tidak Kompeten: Sebaliknya, guru yang tidak kompeten, meskipun menggunakan kurikulum terbaik sekalipun, tidak akan mampu mentransfer pengetahuan secara efektif kepada siswa.

Perdebatan tentang mana yang lebih penting seharusnya dihentikan. Fokusnya harus pada bagaimana meningkatkan kualitas keduanya secara bersamaan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil:

  1. Kurikulum yang baru harus disertai dengan pelatihan intensif untuk guru agar mereka memahami dan mampu mengimplementasikannya dengan baik.
  2. Memberikan pelatihan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan, dan memberikan penghargaan kepada guru agar mereka termotivasi untuk terus berkembang.
  3. Menilai guru tidak hanya berdasarkan hasil kurikulum, tetapi juga pada kreativitas dan upaya mereka dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna.
  4. Teknologi dapat menjadi jembatan antara kurikulum dan guru, membantu keduanya bekerja lebih efektif.
Kurikulum adalah alat bantu, sementara guru adalah pelaksana utama. Tidak ada yang lebih penting di antara keduanya karena keduanya saling membutuhkan. Sebagus apapun kurikulum tanpa guru yang kompeten, hasilnya tidak akan maksimal. Begitu pula, sebaik apapun guru tanpa kurikulum yang mendukung, pembelajaran akan kehilangan arah.

Pendidikan yang ideal hanya dapat tercapai jika keduanya berjalan beriringan. Dengan fokus pada peningkatan kualitas guru sekaligus merancang kurikulum yang relevan dan adaptif, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya maju, tetapi juga bermakna bagi masa depan bangsa.

Sumber: antara-peningkatan-kualitas-guru-atau-pergantian-kurikulum-mana-yang-lebih-penting

Tags: Opini Redaksi Motivasi Volume 211
  • Facebook
  • Twitter
أحدث أقدم

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

أكتوبر 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- يونيو 25, 2025

Blog Archive

  • ▼  2025 (49)
    • ◄  يونيو (7)
    • ◄  مايو (7)
    • ◄  أبريل (1)
    • ◄  مارس (5)
    • ◄  فبراير (7)
    • ▼  يناير (22)
      • Jodoh Itu Nggak Bakal Nyasar, Dia Hanya Butuh Waktu
      • "Guru Sebagai Lentera Masa Depan: Belajar dan Memi...
      • Mengalahkan Kemalasan dan Kebodohan: "Merupakan Ku...
      • Berpikir Sebelum Bertindak: Menata Langkah untuk M...
      • Menemukan Makna Hidup: Perjalanan Menuju Kesadaran...
      • Teknologi: Sahabat Peradaban atau Ancaman Tersembu...
      • Sinergi Tradisi dan Revolusi: "Peran Mahasiswa dal...
      • Kuliah Kerja Nyata (KKN): Mengurai Esensi, Tantang...
      • Kebakaran di Los Angeles (LA): Teguran Alam atau P...
      • MENGUBAH KURIKULUM ATAU MENINGKATKAN KUALITAS GURU...
      • MILLENIAL VS GEN Z, SIAPA YANG LEBIH PAHAM ZAMAN?
      • JIKA APA YANG KITA SEMOGAKAN LEWAT JALUR LANGIT TI...
      • KHR. AHMAD AZAIM IBRAHIMY KHUTBAH JUMAT DI MASJID ...
      • "Melepaskan Kehilangan, Menemukan Kembali Jati Diri"
      • Makan Bergizi Gratis, Inisiatif Strategis Pemerint...
      • CERITA YANG TERSEMBUNYI DI BALIK SENYUM
      • KETIKA ENGKAU BELUM DIKENAL, NAMUN KINI ENGKAU TER...
      • Rp 300 TRILIUN MELAYANG: KETIKA KEADILAN MENJADI K...
      • BICARA HEBAT, AKSI CACAT
      • NAK, TIDAK SALAH UNTUK MENGINGINKAN PENGAKUAN
      • BERAWAL DARI FAKTOR MAKANAN HINGGA MENUJU AMBISI K...
      • CINTA YANG IDEAL, MENGHARGAI PERBEDAAN DAN MENJADI...
  • ◄  2024 (63)
    • ◄  ديسمبر (57)
    • ◄  أكتوبر (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

نموذج الاتصال