UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
الصفحة الرئيسيةRedaksi Motivasi

"Membangun Bangsa Ber-ISI: Meneguhkan Tujuan Pendidikan Nasional di Era Krisis Nilai"

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -مايو 02, 2025


 Oleh : Ustadz Abdul Wasik, M.HI

Pelaksanaan Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan tanggal 02 Mei 2025 ini adalah bukan sekadar momentum seremonial tahunan, melainkan panggilan untuk merefleksikan kembali arah dan tujuan pendidikan nasional kita. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), ditegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Sayangnya, realitas pendidikan kita kadang terlalu fokus pada aspek kognitif atau transformasi knowledge semata. Sementara dua unsur penting lainnya, yakni spiritualitas dan integritas, kerap terpinggirkan dalam praktik keseharian di sekolah, pesantren, maupun perguruan tinggi. Padahal, ketiga unsur ini—Intelektualitas, Spiritualitas, dan Integritas (ISI)—merupakan fondasi utama lahirnya manusia utuh yang mampu membangun peradaban bangsa. 

ISI sebagai Pilar Pendidikan Holistik

Intelektualitas tanpa spiritualitas mudah terseret pada kesombongan dan penyalahgunaan ilmu. Integritas tanpa intelektualitas berisiko menjadi semangat buta yang tidak terarah. Dan spiritualitas tanpa dua unsur lainnya bisa saja menjelma menjadi sekadar ritualisme kosong. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus dirancang untuk menumbuhkan ISI Bangsa: generasi cerdas (intelektual), sadar nilai-nilai ketuhanan (spiritual), dan jujur-amanah dalam setiap langkah hidupnya (integritas).

Sebagaimana dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara, tokoh sentral pendidikan nasional, “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Ungkapan ini bukan sekadar metode mengajar, melainkan filosofi mendidik dengan keteladanan dan ketulusan, sekaligus simbol kekuatan ISI itu sendiri.

Figur Teladan Ber-ISI

Bangsa ini tak kekurangan teladan. KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, adalah contoh sempurna figur pendidikan spiritual yang tetap menjunjung tinggi ilmu dan etika. Beliau menekankan bahwa adab adalah fondasi ilmu, dan kejujuran adalah mahkota dari integritas keilmuan.

Di era kontemporer, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, merupakan sosok yang mencerminkan ketiga pilar ISI secara utuh. Beliau adalah guru yang tetap menjadi murid: terus belajar, merendah, dan mengakar dalam spiritualitas. Dalam setiap dawuh dan pengajaran, Kiai Azaim menekankan pentingnya tiga kekuatan santri:

“Santri harus kuat dalam tiga hal: fikir, dzikir, dan syukur. Fikir untuk kecerdasan, dzikir untuk kejernihan, dan syukur untuk keteguhan.”

Ungkapan ini menggambarkan dengan indah bagaimana intelektualitas (fikir), spiritualitas (dzikir), dan integritas serta ketahanan batin (syukur) harus berjalan beriringan dalam pendidikan. Beliau bukan hanya menyampaikan konsep ini secara lisan, tetapi mempraktikkannya dalam gaya hidup sederhana, pelayanan kepada masyarakat, dan ketekunan membina generasi muda dengan cinta.

Sementara itu, KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan BJ Habibie juga dapat dijadikan panutan lintas sektor. Gus Mus dalam peran budaya dan keulamaan, dan Habibie dalam dunia teknologi dan kenegaraan—keduanya menegaskan bahwa ilmu sejati adalah yang merendahkan hati dan menegakkan kejujuran.

Endingnya, Pendidikan nasional tidak boleh berhenti pada produksi lulusan yang sekadar unggul di atas kertas, tetapi harus mencetak manusia yang kuat fikir-nya, jernih dzikir-nya, dan kokoh syukur-nya. Inilah manusia ber-ISI: berilmu tinggi, bertakwa dalam-dalam, dan jujur seteguh karang.

Momentum Hari Pendidikan Nasional ini mengajak kita semua—pendidik, pemimpin, santri, dan mahasiswa—untuk meneguhkan kembali arah pendidikan kita sesuai dengan ruh Sisdiknas. Yakni, pendidikan sebagai jalan pembentukan manusia paripurna yang bukan hanya siap kerja, tetapi siap hidup secara utuh—Mulia Dunia Dan Mulia Akhirat. Karena sejatinya, pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi transformasi jiwa. Dan manusia yang ber-ISI adalah modal utama membangun bangsa yang bermartabat di mata Dunia. (Qois)

Tags: Redaksi Motivasi Redaksi Terkini volume 232
  • Facebook
  • Twitter
أحدث أقدم

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

أكتوبر 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- يونيو 25, 2025

Blog Archive

  • ▼  2025 (49)
    • ◄  يونيو (7)
    • ▼  مايو (7)
      • "Kebangkitan Nasional Bukan Milik Masa Lalu, Tapi ...
      • "Kehangatan Keluarga di Tengah Arus Digitalisasi "
      • “Doa yang Tak Pernah Tertidur”
      • MAHASISWA ERA DIGITAL: IPK SAJA TIDAK CUKUP! (Ref...
      • SUARA YANG MENJAGA
      • “Di Era Semua Orang Bisa Pintar, Kenapa Banyak yan...
      • "Membangun Bangsa Ber-ISI: Meneguhkan Tujuan Pendi...
    • ◄  أبريل (1)
    • ◄  مارس (5)
    • ◄  فبراير (7)
    • ◄  يناير (22)
  • ◄  2024 (63)
    • ◄  ديسمبر (57)
    • ◄  أكتوبر (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

نموذج الاتصال