UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
BerandaRedaksi Motivasi

"Guru Sebagai Lentera Masa Depan: Belajar dan Memilih Jalan Kebenaran"

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -Januari 26, 2025

Oleh : Mohammad Zulkiflih

Masa depan adalah cerminan dari apa yang kita inginkan dan sejauh mana kita berusaha untuk mencapainya. Peran seorang guru dalam kehidupan kita memang sangatlah penting, tetapi tugas mereka hanyalah sebatas membimbing dan memberikan arahan kepada kita. Mereka bukanlah penentu utama perubahan dalam hidup kita. Pada akhirnya, keputusan dan tindakan yang kita ambil adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang kita impikan. Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah hidup kita, kecuali dari diri kita sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus berusaha, mengambil tanggung jawab atas pilihan kita, dan tetap berkomitmen pada tujuan yang ingin dicapai. Masa depan ada di tangan kita, dan hanya kita yang bisa membentuk dan merubahnya sesuai keinginan kita.

Meski begitu, perjalanan menuju masa depan yang lebih baik tidak pernah lepas dari proses belajar. Belajar mungkin terasa melelahkan, membutuhkan waktu, tenaga, dan kesabaran yang sangat besar, akan tetapi, itu adalah harga yang harus dibayar untuk membuka pintu menuju kehidupan yang lebih baik. Menghindari rasa lelah karena belajar hanya akan membawa kita pada konsekuensi yang lebih menyakitkan, yaitu bertahan dalam kebodohan. Kebodohan tidak hanya membatasi pemahaman kita terhadap dunia, tetapi juga menghambat kemampuan kita dalam membuat keputusan bijak dan menjalani hidup dengan lebih baik. Pada akhirnya, pilihan ada di tangan kita: menerima kelelahan sementara demi kemajuan, atau menghadapi penyesalan jangka panjang karena memilih jalan mudah tanpa ilmu pengetahuan. Belajar adalah investasi jangka panjang, dan hasilnya akan jauh lebih berharga dibandingkan rasa lelah yang kita rasakan saat ini.

Maka dari itu, carilah guru yang benar-benar layak dijadikan panutan, yang kecerdasannya terpancar, akhlaknya terpuji, dan memiliki sanad ilmu yang jelas. Dengan demikian, kita tidak akan salah dalam membedakan antara jalan yang benar dan yang salah. Di sinilah peran penting seorang guru menjadi nyata. Jika kita berguru kepada orang yang salah, secara otomatis kita akan mengikuti jejak dan kesalahan mereka. Dan justru sebaliknya, jika kita belajar dari guru yang benar, kita akan terbimbing menuju jalan yang lurus dan penuh keberkahan. Memilih guru yang tepat bukan hanya langkah awal, tetapi juga pondasi untuk perjalanan hidup yang berharga.


"Masa depanmu dibentuk oleh siapa yang kau pilih untuk membimbingmu hari ini. Guru sejati tidak memaksakan jalan, tetapi memberimu cahaya untuk menemukan jalurmu sendiri."

_Al Farabi_

"Jika kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kamu harus tahan dengan perihnya kebodohan"

_Imam Syafi'i_
 

Tags: Redaksi Motivasi Redaksi Terkini Volume 218
  • Facebook
  • Twitter
Lebih baru Lebih lama

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

Oktober 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- Juni 25, 2025

Blog Archive

  • ▼  2025 (49)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ▼  Januari (22)
      • Jodoh Itu Nggak Bakal Nyasar, Dia Hanya Butuh Waktu
      • "Guru Sebagai Lentera Masa Depan: Belajar dan Memi...
      • Mengalahkan Kemalasan dan Kebodohan: "Merupakan Ku...
      • Berpikir Sebelum Bertindak: Menata Langkah untuk M...
      • Menemukan Makna Hidup: Perjalanan Menuju Kesadaran...
      • Teknologi: Sahabat Peradaban atau Ancaman Tersembu...
      • Sinergi Tradisi dan Revolusi: "Peran Mahasiswa dal...
      • Kuliah Kerja Nyata (KKN): Mengurai Esensi, Tantang...
      • Kebakaran di Los Angeles (LA): Teguran Alam atau P...
      • MENGUBAH KURIKULUM ATAU MENINGKATKAN KUALITAS GURU...
      • MILLENIAL VS GEN Z, SIAPA YANG LEBIH PAHAM ZAMAN?
      • JIKA APA YANG KITA SEMOGAKAN LEWAT JALUR LANGIT TI...
      • KHR. AHMAD AZAIM IBRAHIMY KHUTBAH JUMAT DI MASJID ...
      • "Melepaskan Kehilangan, Menemukan Kembali Jati Diri"
      • Makan Bergizi Gratis, Inisiatif Strategis Pemerint...
      • CERITA YANG TERSEMBUNYI DI BALIK SENYUM
      • KETIKA ENGKAU BELUM DIKENAL, NAMUN KINI ENGKAU TER...
      • Rp 300 TRILIUN MELAYANG: KETIKA KEADILAN MENJADI K...
      • BICARA HEBAT, AKSI CACAT
      • NAK, TIDAK SALAH UNTUK MENGINGINKAN PENGAKUAN
      • BERAWAL DARI FAKTOR MAKANAN HINGGA MENUJU AMBISI K...
      • CINTA YANG IDEAL, MENGHARGAI PERBEDAAN DAN MENJADI...
  • ►  2024 (63)
    • ►  Desember (57)
    • ►  Oktober (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

Formulir Kontak