UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
BerandaRedaksi Motivasi

Sinergi Tradisi dan Revolusi: "Peran Mahasiswa dalam Perjuangan Abadi Nahdlatul Ulama di Indonesia"

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -Januari 17, 2025

 

Oleh : Mohammad Zulkiflih

Perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dan bagaimana peran mahasiswa menjadi detak jantung yang terus memompa semangat perubahan. NU, yang berdiri pada tahun 1926, bukan hanya sekadar organisasi keagamaan; tetapi juga sebagai simbol perlawanan kultural terhadap kolonialisme, penegakan nilai-nilai Islam yang inklusif, dan upaya memadukan tradisi dengan modernitas. Ketika penjajahan Belanda masih mencengkeram Nusantara, NU muncul dengan visi membangun bangsa yang merdeka, baik secara fisik maupun spiritual. Mereka tidak hanya berdakwah di mimbar, tetapi juga aktif terlibat dalam gerakan sosial-politik untuk mempersiapkan Indonesia yang berdaulat.

Nah, di sinilah mahasiswa memainkan peran krusial. Mahasiswa, dengan segala energi, intelektualitas, dan idealismenya, menjadi pendorong utama perubahan. Ketika Indonesia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perjuangan melawan penjajah hingga mempertahankan kemerdekaan, NU sering menggandeng mahasiswa untuk menciptakan sinergi antara tradisi keagamaan dan semangat revolusioner. Salah satu contohnya terlihat pada peran mahasiswa NU dalam Gerakan Pemuda Ansor, yang sejak awal berdiri hingga kini menjadi ujung tombak dalam menghadapi ancaman terhadap keutuhan bangsa.

Namun, peran mahasiswa tidak hanya berhenti di sana. Dalam era reformasi dan digital seperti sekarang, mahasiswa NU terus menempatkan diri sebagai penggerak transformasi. Mereka tak hanya bertahan di ruang-ruang kajian keislaman, tetapi juga meluas ke dunia teknologi, kebijakan publik, hingga aktivisme sosial. Mereka memahami bahwa perjuangan NU tidak boleh terjebak dalam nostalgia sejarah, tetapi harus terus relevan di setiap zaman. Lewat pemikiran kritis, kreativitas, dan semangat berorganisasi, mahasiswa NU menjadi generasi yang memastikan bahwa nilai-nilai Islam yang ramah, moderat, dan inklusif tetap hidup di tengah pusaran globalisasi yang saat ini melesat.

Jadi, ketika kita berbicara tentang perjuangan NU di Indonesia, kita tak bisa melupakan mahasiswa sebagai tulang punggung yang selalu menyuplai oksigen bagi semangat kebangkitan. Mereka adalah bukti nyata bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan, membangun Indonesia yang bukan hanya merdeka secara fisik, tetapi juga berdaulat dalam nilai-nilai luhur.


"Selamat Haflah Nahdlatul Ulama (NU) yang Ke-102 16 januari 1926 - 16 januari 2025"

Tags: Redaksi Motivasi Volume 214
  • Facebook
  • Twitter
Lebih baru Lebih lama

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

Oktober 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- Juni 25, 2025

Blog Archive

  • ▼  2025 (49)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ▼  Januari (22)
      • Jodoh Itu Nggak Bakal Nyasar, Dia Hanya Butuh Waktu
      • "Guru Sebagai Lentera Masa Depan: Belajar dan Memi...
      • Mengalahkan Kemalasan dan Kebodohan: "Merupakan Ku...
      • Berpikir Sebelum Bertindak: Menata Langkah untuk M...
      • Menemukan Makna Hidup: Perjalanan Menuju Kesadaran...
      • Teknologi: Sahabat Peradaban atau Ancaman Tersembu...
      • Sinergi Tradisi dan Revolusi: "Peran Mahasiswa dal...
      • Kuliah Kerja Nyata (KKN): Mengurai Esensi, Tantang...
      • Kebakaran di Los Angeles (LA): Teguran Alam atau P...
      • MENGUBAH KURIKULUM ATAU MENINGKATKAN KUALITAS GURU...
      • MILLENIAL VS GEN Z, SIAPA YANG LEBIH PAHAM ZAMAN?
      • JIKA APA YANG KITA SEMOGAKAN LEWAT JALUR LANGIT TI...
      • KHR. AHMAD AZAIM IBRAHIMY KHUTBAH JUMAT DI MASJID ...
      • "Melepaskan Kehilangan, Menemukan Kembali Jati Diri"
      • Makan Bergizi Gratis, Inisiatif Strategis Pemerint...
      • CERITA YANG TERSEMBUNYI DI BALIK SENYUM
      • KETIKA ENGKAU BELUM DIKENAL, NAMUN KINI ENGKAU TER...
      • Rp 300 TRILIUN MELAYANG: KETIKA KEADILAN MENJADI K...
      • BICARA HEBAT, AKSI CACAT
      • NAK, TIDAK SALAH UNTUK MENGINGINKAN PENGAKUAN
      • BERAWAL DARI FAKTOR MAKANAN HINGGA MENUJU AMBISI K...
      • CINTA YANG IDEAL, MENGHARGAI PERBEDAAN DAN MENJADI...
  • ►  2024 (63)
    • ►  Desember (57)
    • ►  Oktober (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

Formulir Kontak