Oleh : Lutfi Hidayatul Amri
Pertanyaan tentang apakah arwah orang yang sudah meninggal pulang ke dunia setiap malam Jumat sering muncul di masyarakat. Tradisi membaca doa, tahlil, atau melakukan ziarah kubur pada malam Jumat menjadi hal yang umum dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk para almarhum. Namun, benarkah arwah orang yang telah meninggal benar-benar kembali ke dunia pada malam tersebut?
Dalam ajaran Islam, ruh orang mukmin memiliki keterkaitan yang erat dengan hal-hal duniawi. Meskipun ruh ini tidak pernah meninggalkan tempat peristirahatan abadi mereka, keterikatannya dengan hal-hal duniawi terasa lebih kuat pada sore hari Kamis hingga matahari terbit pada hari Sabtu. Oleh karenanya, di hari-hari tersebut orang-orang terbiasa melakukan ziarah ke kuburan untuk mengenang dan mendoakan orang-orang yang telah pergi.
Dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan bahwa orang yang telah meninggal berpindah ke alam barzakh, yaitu alam penantian hingga hari kiamat. Firman Allah:
لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
”agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mu’minun: 100)
Ayat ini menunjukkan bahwa setelah meninggal, seseorang tidak lagi kembali ke dunia, melainkan berada di alam barzakh hingga hari kebangkitan. Barzakh adalah tempat perantara antara dunia dan akhirat, yang menjadi tempat tinggal sementara bagi ruh orang yang telah wafat.
Tidak ada hadis shahih yang secara langsung menyatakan bahwa arwah pulang ke dunia pada malam Jumat. Namun, ada beberapa riwayat yang sering dikaitkan dengan tradisi ini, meskipun derajatnya lemah (dha'if) atau tidak dapat dijadikan hujjah.
Salah satu riwayat menyebutkan bahwa arwah orang yang telah meninggal akan kembali ke rumahnya untuk melihat keluarganya. Namun, riwayat ini tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadis yang terpercaya. Oleh karena itu, tidak ada dasar yang kuat dari sunnah yang mendukung keyakinan bahwa arwah pulang ke dunia, termasuk pada malam Jumat.
Sebaliknya, Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk mendoakan dan berbuat baik kepada orang yang telah meninggal, seperti bersedekah atau membacakan doa, karena hal itu dapat memberikan manfaat kepada mereka di alam barzakh.
Keyakinan tentang arwah pulang ke dunia pada malam Jumat lebih banyak bersumber dari tradisi lokal atau budaya tertentu. Dalam Islam, adat atau tradisi semacam ini diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariat dan tidak disertai keyakinan yang salah.
Misalnya, tradisi tahlilan atau membaca doa bersama untuk almarhum pada malam Jumat dilakukan untuk mendoakan mereka, bukan karena keyakinan bahwa arwah akan pulang. Doa tersebut adalah bentuk amal shaleh yang dianjurkan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ – رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة
“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Berdasarkan Al-Qur'an dan hadis, tidak ada dalil yang menyatakan bahwa arwah pulang ke dunia, baik pada malam Jumat maupun hari lainnya. Setelah meninggal, ruh berada di alam barzakh hingga hari kebangkitan, dan tidak dapat kembali ke dunia.
Namun, kita tetap dianjurkan untuk mendoakan mereka, bersedekah atas nama mereka, dan melakukan amal shaleh yang pahalanya dapat sampai kepada mereka. Ini adalah cara terbaik untuk menghormati dan memberikan manfaat kepada orang-orang yang telah mendahului kita.
Wallahu a’lam bish-shawab.