UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
BerandaKhazanah

TAFSIR SURAT AN-NISA’ AYAT 28: “DAN MANUSIA DIJADIKAN BERSIFAT LEMAH”

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -Desember 26, 2024


 Oleh : Lutfi Hidayatul Amri

Surat An-Nisa’ ayat 28 berbunyi:

يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

Artinya: "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah."

Ayat ini menyampaikan bahwa Allah memberikan keringanan dalam berbagai aspek syariat karena manusia diciptakan dalam keadaan lemah. Kelemahan ini bisa dimaknai dari berbagai sudut pandang, termasuk fisik, emosi, dan hawa nafsu. Para ulama memberikan tafsiran yang mendalam terkait maksud kelemahan manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat ini.

Tafsir Imam Thawus dan Imam Waki'

Tafsir Imam Thawus

Imam Thawus, salah seorang ulama salaf, menafsirkan ayat ini dengan mengatakan bahwa:

 قال: في أمور النساء. ليس يكون الإنسان في شيء أضعفَ منه في النساء

"Imam Thawus berkata: “Yaitu diciptakan dalam kondisi lemah dalam urusan perempuan. Tidaklah manusia (lelaki) lebih lemah dalam menghadapi sesuatu daripada dalam menghadapi urusan perempuan.” (At-Thabari, VIII/216).

Menurut Thawus, kelemahan yang dimaksud adalah ketergantungan emosional dan pengaruh besar yang diberikan wanita kepada laki-laki. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terlihat bagaimana perhatian laki-laki dapat terdistraksi atau dipengaruhi oleh urusan wanita, baik dalam hubungan rumah tangga, pekerjaan, maupun interaksi sosial lainnya.

Tafsir Imam Waki’

Imam Waki’ memberikan penafsiran yang lebih tajam:

( ما رأَيْتُ مِن ناقصاتِ عقلٍ ودِينٍ أذهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحازمِ مِن إحداكنَّ يا معشرَ النِّساءِ ) فقُلْنُ له: ما نقصانُ دِينِنا وعقلِنا يا رسولَ اللهِ ؟ قال: ( أليس شَهادةُ المرأةِ مِثْلَ نصفِ شَهادةِ الرَّجُلِ ) قُلْنَ: بلى قال: ( فذاك نُقصانُ عقلِها أوَليسَتْ إذا حاضتِ المرأةُ لم تُصَلِّ ولم تَصُمْ )

"Tidak pernah aku melihat yang kurang akal dan agamanya, namun mampu menghilangkan keteguhan lelaki yang teguh, melebihi kalian wahai para wanita”. Maka para wanita bertanya kepada Nabi: “apa maksudnya kami kurang akal dan kurang agamanya wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Bukanlah persaksian wanita itu semisal dengan persaksian setengah lelaki?”. Mereka menjawab: “ya benar”. Nabi melanjutkan: “Itulah kurangnya akal. Dan bukanlah wanita jika haid ia tidak shalat dan tidak puasa?“(HR. Bukhari no. 1462, Muslim no. 80).

Dalam pandangan ini, kelemahan manusia terletak pada hawa nafsu dan daya tarik wanita yang bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya. Ketertarikan ini dapat membawa seseorang pada perbuatan yang tidak sejalan dengan syariat jika tidak dikendalikan dengan baik. Ini menjadi peringatan agar manusia selalu menjaga hati dan pikirannya, serta menghindari godaan yang dapat menjerumuskan.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2, Halaman 234, disebutkan bahwa kelemahan manusia yang disebutkan dalam ayat ini mencakup berbagai aspek:

1. Fisik: Manusia memiliki keterbatasan kekuatan dan stamina, sehingga Allah memberikan keringanan dalam berbagai hukum syariat, seperti shalat ketika sakit dan kewajiban puasa yang bisa diganti dengan fidyah.

2. Emosi dan Hawa Nafsu: Dalam hubungannya dengan wanita, manusia sering kali lemah dalam mengendalikan diri. Ini termasuk godaan nafsu yang bisa membawa seseorang pada dosa jika tidak dikendalikan.

Ibnu Katsir juga menjelaskan bahwa ayat ini mengandung hikmah tentang kasih sayang Allah kepada manusia. Allah mengetahui kelemahan manusia, sehingga syariat Islam dirancang dengan keseimbangan dan keringanan yang sesuai dengan fitrah manusia.

Hikmah dan Pelajaran dari Ayat Ini

  • Keringanan Syariat: Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang tidak memberatkan, melainkan memberikan kemudahan bagi manusia sesuai dengan kelemahannya.
  • Kontrol Diri: Manusia perlu menyadari kelemahannya, terutama dalam hal hawa nafsu, dan berupaya untuk mengendalikannya agar tidak terjerumus dalam dosa.
  • Hubungan dengan Wanita: Kelemahan manusia terhadap wanita adalah fitrah, namun harus dikelola dengan akhlak Islami, seperti menjaga pandangan, batasan pergaulan, dan komitmen dalam hubungan yang halal.
  • Kasih Sayang Allah: Allah memahami sifat manusia dan memberikan bimbingan yang dapat membantu manusia menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Surat An-Nisa’ ayat 28 mengingatkan manusia akan kelemahan fitrahnya dan mendorong mereka untuk menjaga diri dari godaan hawa nafsu, terutama dalam hubungan dengan wanita. Penafsiran Imam Thawus dan Imam Waki’ memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kelemahan ini bisa memengaruhi akal dan emosi manusia. Tafsir ini sekaligus menjadi peringatan agar manusia selalu berpegang pada ajaran syariat dan memohon pertolongan Allah untuk mengatasi kelemahannya.

Semoga ayat ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjaga hati dan akal agar tetap dalam ketaatan kepada Allah.

Tags: Khazanah Volume 182
  • Facebook
  • Twitter
Lebih baru Lebih lama

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

Oktober 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- Juni 25, 2025

Blog Archive

  • ►  2025 (49)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (22)
  • ▼  2024 (63)
    • ▼  Desember (57)
      • "TIDAK MUDAH, TAPI ALHAMDULILLAH"
      • YAYASAN RDS RUTIN TIAP TAHUN ADAKAN HAUL KIAI AS'A...
      • SIAPA YANG MELIHATNYA, BERARTI IA SUDAH MELIHAT-KU
      • HIDUP UNTUK ORGANISASI, BUKAN HIDUP DI ORGANISASI
      • APAH SE ETABENG, MAK SAMPEK TAK ABEJENG?
      • SIFAT-SIFAT WANITA PENGHUNI SURGA
      • ISTIRAHAT DALAM MENUNTUT ILMU, NASIHAT HADRATUSSYA...
      • KEUTAMAAN MAJELIS ILMU. HIKMAH DARI PERKATAAN KA'A...
      • TIGA PILAR KESUKSESAN: SOLIDITAS, SOLIDARITAS, DAN...
      • DO'A PERLINDUNGAN DARI JIN DAN SETAN: MENJAGA AURA...
      • BETAPA MALUNYA AKU DI HADAPAN ALLAH
      • BENARKAH ARWAH PULANG SETIAP MALAM JUM'AT? INI PEN...
      • MENGGABUNGKAN DUA MANDI WAJIB DALAM SATU MANDI HUK...
      • MELEWATI ZAMAN PENUH PENCITRAAN: “SEMAKIN KAMU TID...
      • TAFSIR SURAT AN-NISA’ AYAT 28: “DAN MANUSIA DIJADI...
      • SIBUK DENGAN ILMU LEBIH BAIK DARIPADA SIBUK BERDZI...
      • Keserasian Jiwa, Rahasia Eratnya Cinta Sejati
      • Memaknai Cinta, Ketika Komitmen Lebih Penting dari...
      • MATINYA HATI ULAMA, PELAJARAN DARI PERKATAAN HASAN...
      • HARI NATAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN HADIS, K...
      • Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Eru...
      • TIGA JENIS TEMAN DALAM PANDANGAN AL-GHAZALI
      • MENTERI AGAMA RI HADIRI HAUL GUS DUR DI TEBUIRENG,...
      • KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT, AMAL RINGAN DENGAN BAL...
      • PEMBINA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) SUSTAINABLE ...
      • JANGAN KARENA KENAL USTADZ DI MEDSOS, LANTAS KAMU ...
      • MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI PERSPEKTIF ISLAM
      • KASIH IBU SEPERTI EMBUN PAGI, MENYEJUKKAN HATI
      • BISU DI DEPAN MATA, RIUH DI DALAM DO'A
      • RAKER NU CARE LAZISNU PBNU MENUJU PROFESIONALISME ...
      • ILMU, PETA MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BERMAKNA
      • BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA
      • BANGKIT DARI KEGAGALAN MENUJU PUNCAK MIMPI
      • BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UK...
      • INI KEUTAMAAN HARI JUM'AT YANG PERLU DIKETAHUI
      • BERTAMBAH USIA DAN BELAJAR MENGIKHLASKAN HARAPAN
      • SEORANG LELAKI, SEORANG PEJUANG KEBERANIAN
      • CAHAYA PRESTASI DARI KAMPUS SANTRI, DOSEN MPI IAI ...
      • HIKMAH ALI BIN ABI THALIB TENTANG TAKDIR DAN USAHA
      • MENCARI PASANGAN HIDUP, PANDUAN MENUJU BAHAGIA BER...
      • BERSATU DALAM KEBAIKAN, KEKUATAN MAHASISWA SEBAGAI...
      • MENULIS NAFAS JIWA YANG TERTUANG DALAM KATA
      • MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, ME...
      • LEBIH BAIK MENINGGALKAN KARYA TULISAN, DARIPADA KA...
      • HIDUP BERMAKNA WARISAN ABADI YANG TAK TERNILAI
      • NIAT IKHLAS, KUNCI UTAMA MENGALIRNYA BERKAH DALAM ...
      • NGOBROL SANTAI TUJUAN BESAR, BERSAMA REKTOR DAN PE...
      • MEMBUKA PINTU LANGIT DENGAN MEMBANTU SESAMA
      • MULAI DARI NOL, RAIH SEGALANYA. SIAPA BILANG HARUS...
      • SETELAH BADAI, PELANGI MENANTI
      • FIKIH SDGS DAN KETIMPANGAN SOSIAL
      • PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG ME...
      • PETUALANGAN SPIRITUAL MENEMUKAN DIRI DALAM SETIAP ...
      • TERIKAT DALAM DILEMA ANTARA CINTA DAN KEPASRAHAN
      • DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBAN...
      • MENGGAPAI MIMPI DI TENGAH COBAAN
      • KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN ...
    • ►  Oktober (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

Formulir Kontak