Oleh : Lutfi Hidayatul Amri
Pergantian tahun menjadi momen yang dinantikan banyak orang untuk merayakan berbagai pencapaian dan menyambut harapan baru. Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap perayaan Tahun Baru Masehi?
Hukum merayakan Tahun Baru Masehi dalam Islam menjadi perdebatan panjang di kalangan ulama. Terdapat dua pendapat utama:
- Pertama, haram: Sebagian besar ulama berpendapat bahwa merayakan Tahun Baru Masehi adalah haram. Alasannya, perayaan ini dianggap sebagai tradisi non-Islam yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Selain itu, perayaan ini seringkali diiringi dengan berbagai kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti pesta pora, konsumsi minuman keras, dan perbuatan maksiat lainnya.
- Kedua, mubah: Sebagian ulama lain berpendapat bahwa merayakan Tahun Baru Masehi adalah mubah (boleh) selama tidak disertai dengan perbuatan yang dilarang agama. Mereka berpendapat bahwa perayaan ini lebih bersifat sosial dan tidak berkaitan dengan akidah.
Alasan Mengapa Sebagian Ulama Mengharamkan
- Merayakan Tahun Baru Masehi dianggap sebagai bentuk menyerupai kaum kafir, yang dilarang dalam Islam.
- Tidak ada dalil yang secara eksplisit membolehkan perayaan Tahun Baru Masehi dalam Al-Qur'an maupun hadis.
- Perayaan ini seringkali diiringi dengan berbagai kegiatan yang dapat mengarah pada perbuatan maksiat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa tidak ada larangan untuk merayakan Tahun Baru Masehi atau mengucapkan selamat Tahun Baru. Namun, MUI mengimbau agar perayaan tersebut dilakukan dengan sederhana dan tidak berlebihan, serta tidak mengganggu ketenangan orang lain.
Kutipan Referensi dari MUI, https://m.antaranews.com/berita/4515473/hukum-merayakan-tahun-baru-masehi-dalam-perspektif-islam
Jika ingin menyambut tahun baru dengan cara yang lebih Islami, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Gunakan momen pergantian tahun untuk melakukan introspeksi diri, mengevaluasi diri, dan berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
- Perbanyak doa kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu dan meminta keberkahan di tahun yang akan datang.
- Lakukan berbagai amal kebaikan seperti bersedekah, membantu sesama, dan mempererat silaturahmi.
- Mengadakan kegiatan positif bersama keluarga atau teman-teman, seperti pengajian, kajian ilmu agama, atau piknik.
Kesimpulan
Perayaan Tahun Baru Masehi adalah masalah yang kompleks dan masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagai umat Islam, kita perlu bijak dalam menyikapinya. Yang terpenting adalah kita selalu berpegang teguh pada ajaran Islam dan menghindari segala sesuatu yang dapat menjauhkan kita dari Allah SWT.
Perbedaan pendapat dalam merayakan Tahun Baru Masehi adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah kita senantiasa menjaga keharmonisan dan toleransi. Mari kita isi tahun baru ini dengan semangat positif, saling menghormati, dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Semoga tahun baru ini membawa keberkahan bagi kita semua.
"Dalam keberagaman, kita bersatu. Mari kita jalin silaturahmi, saling menghormati dan menghargai."