وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: "Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."
(QS. Az-Zariyat : 49)
Ayat suci di atas mengajak kita untuk merenungkan keajaiban penciptaan Allah SWT. Segala sesuatu di alam semesta ini diciptakan berpasang-pasangan, termasuk dalam diri manusia sendiri. Terdapat dua sisi yang saling melengkapi, seperti terang dan gelap, suk hua dan duka, bisu dan riuh.
Dalam kehidupan, kita seringkali dihadapkan pada situasi di mana kata-kata seolah kehilangan maknanya. Ada kalanya hati begitu penuh, namun lidah terasa kelu. Kita memilih diam, bukan karena tak punya sesuatu untuk dikatakan, melainkan karena kata-kata tak cukup untuk menggambarkan kedalaman perasaan. Bisu dalam konteks ini bukan berarti kosong, melainkan sebuah bentuk komunikasi yang lebih dalam, sebuah bahasa jiwa yang hanya bisa dimengerti oleh hati.
Di balik keheningan luar, doa menjadi suara hati yang paling lantang. Dalam doa, kita mencurahkan segala isi hati, harapan, dan kegelisahan. Doa adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta, tempat kita mengadukan segala permasalahan dan memohon petunjuk.
"Ya Allah, jika ini baik untukku maka jadikanlah dan jika tidak maka jauhkanlah"
Doa ini adalah ungkapan tawakkal yang indah. Kita menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, yakin bahwa Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Dengan mengucapkan doa ini, kita menunjukkan keikhlasan hati dan ketundukan kepada kehendak-Nya.
Refleksi dan Penerapan
- Kehidupan penuh dengan ketidakpastian. Dengan berdoa, kita belajar untuk menerima segala takdir yang telah ditetapkan Allah SWT.
- Doa adalah bentuk ibadah yang dapat memperkuat iman kita. Semakin sering kita berdoa, semakin dekat pula hubungan kita dengan Allah SWT.
- Dalam kesibukan duniawi, doa menjadi fase yang menyejukkan hati. Dengan berdoa, kita dapat menemukan ketenangan dan kedamaian batin.
- Terkadang, doa yang kita panjatkan belum segera terjawab. Namun, kita harus tetap sabar dan terus berdoa, karena Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya pada waktu yang tepat.
Kesimpulan
Kehidupan adalah sebuah perjalanan spiritual. Dalam perjalanan ini, kita akan menemukan banyak pasang surut. Ada kalanya kita merasa bisu dan tak berdaya, namun ingatlah bahwa selalu ada doa yang dapat kita panjatkan. Dengan berdoa, kita tidak hanya meminta sesuatu, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Sang Pencipta.
_Pesan Penulis_
"Bisu di depan mata, namun hati bercakap dengan alam semesta. Doa adalah bahasa universal yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta."
- Lutfi Hidayatul Amri