UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso
  • Profil
  • Beranda
  • YouTube
  • Instagram
  • Tiktok
BerandaKhazanah

MELEWATI ZAMAN PENUH PENCITRAAN: “SEMAKIN KAMU TIDAK PEDULI, SEMAKIN KAMU BAHAGIA”

byUKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso -Desember 26, 2024

 

Oleh : Lutfi Hidayatul Amri

Di era modern ini, kita hidup di tengah budaya pencitraan yang begitu mendominasi. Media sosial, lingkungan kerja, dan kehidupan sehari-hari sering kali dipenuhi dengan tekanan untuk tampil sempurna, sukses, dan "ideal" di mata orang lain. Akibatnya, banyak orang merasa terjebak dalam perlombaan untuk mendapatkan pengakuan, validasi, atau sekadar mengikuti standar yang ditentukan oleh masyarakat.

Namun, ada sebuah kaidah sederhana yang bisa menjadi solusi untuk menghadapi tekanan ini:

“Semakin kamu tidak peduli, semakin kamu bahagia.”

Apa maksud dari pernyataan ini, dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan?

1. Arti “Tidak Peduli” dengan Bijak

“Tidak peduli” di sini bukan berarti acuh tak acuh terhadap semua hal. Melainkan, ini adalah sikap selektif dalam memberikan perhatian dan energi kita. Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting menurut nilai pribadi dan agama kita, dan lepaskan perhatian dari hal-hal yang tidak berdampak positif.

Contoh:

  • Tidak peduli pada komentar negatif atau kritik destruktif yang tidak membangun.
  • Tidak perlu membandingkan diri dengan pencapaian orang lain di media sosial.
  • Tidak terpengaruh oleh standar kecantikan, gaya hidup, atau kesuksesan yang didefinisikan oleh orang lain.

2. Mengapa Tidak Peduli Membuat Kita Bahagia?

  • Mengurangi Beban Mental
Ketika kita berhenti peduli pada penilaian orang lain, pikiran menjadi lebih ringan. Kita tidak lagi merasa harus membuktikan sesuatu kepada siapa pun.
  • Fokus pada Prioritas Hidup
Dengan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan, kita dapat lebih fokus pada apa yang benar-benar penting, seperti hubungan keluarga, spiritualitas, dan kesehatan diri.
  • Menghargai Diri Sendiri
Tidak peduli dengan ekspektasi orang lain membuat kita lebih menghargai diri apa adanya. Ini membawa kebahagiaan karena kita tidak lagi hidup untuk memuaskan orang lain.
  • Menjauh dari Kompetisi yang Tidak Sehat
Dunia pencitraan mendorong kita untuk selalu merasa kurang. Dengan bersikap tidak peduli, kita bisa keluar dari kompetisi yang melelahkan ini dan menerima diri sendiri dengan damai.

3. Cara Menerapkan Sikap Ini dalam Kehidupan

  • Kenali Apa yang Penting untuk Anda
Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang benar-benar penting dalam hidup saya? Jawaban ini akan menjadi pedoman untuk memilah hal-hal yang pantas mendapat perhatian Anda.
  • Batasi Konsumsi Media Sosial
Media sosial adalah ladang pencitraan. Batasi waktu Anda di platform ini dan hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain.
  • Jadilah Otentik
Jangan takut untuk menjadi diri sendiri. Kebahagiaan sejati datang dari kejujuran terhadap diri, bukan dari pencitraan untuk menyenangkan orang lain.
  • Tetap Berpegang pada Nilai Agama
Dalam Islam, kebahagiaan sejati berasal dari kedekatan dengan Allah. Fokuslah pada hal-hal yang mendekatkan Anda kepada-Nya, bukan pada penilaian manusia.
  • Praktikkan Syukur
Alihkan perhatian Anda dari apa yang tidak Anda miliki, dan syukuri apa yang sudah Anda miliki. Sikap syukur adalah kunci kebahagiaan.

4. Pelajaran dari Islam tentang Pencitraan

Islam mengajarkan kita untuk tidak terlalu memikirkan apa yang dipikirkan manusia, melainkan fokus pada hubungan kita dengan Allah. Dalam sebuah hadits disebutkan:

مَنْ اِلْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رضي الله عنه وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ ، وَمَنْ اِلْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ

"Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan meridhoinya dan Allah akan membuat manusia yang meridhoinya. Barangsiapa yang mencari ridho manusia dan membuat Allah murka, maka Allah akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka.” (HR. Ibnu Hibban)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa mencoba menyenangkan semua orang adalah pekerjaan yang sia-sia. Lebih baik fokus pada ridha Allah, yang akan membawa kebahagiaan sejati.

Melewati zaman penuh pencitraan membutuhkan sikap bijak dalam memilih apa yang benar-benar penting. Dengan bersikap "tidak peduli" terhadap hal-hal yang tidak relevan, kita dapat mengurangi beban mental, fokus pada prioritas, dan menjalani hidup yang lebih bahagia.

Jadi, jangan ragu untuk melepas perhatian dari hal-hal yang tidak membawa manfaat, dan fokuslah pada hal-hal yang benar-benar berarti bagi hidup Anda. Karena semakin kamu tidak peduli, semakin kamu bahagia!

Tags: Khazanah Volume 183
  • Facebook
  • Twitter
Lebih baru Lebih lama

Seluruh Pengurus dan Anggota UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso

Masa Khidmat 2024-2025

Popular Posts

Khasanah

KEKAYAAN SEJATI, LEBIH DARI HARTA DAN ILMU

Oktober 30, 2024

SAATNYA PEMUDA BERKARYA MEMBANGUN PROGRAM KOTA BERKELANJUTAN

KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN MASA DEPAN BANGSA DAN AGAMA

DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBANGGAKAN

Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Erupsi Dahsyat, BMKG Tegaskan Gunung Masih Level II

BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UKM SDG's

BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA

SEGALA SESUATU YANG BAIK DATANG PADA WAKTU YANG TERBAIK.

PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG MENGABDI DAN MENGAJI

MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, MEMBANGUN BUDAYA BACA YANG SEHAT DI IAI AT-TAQWA

Featured post

KENIKMATAN YANG MEMBUNUH: RACUN DALAM BALUTAN PESONA DUNIA

UKM SDG's IAI At-Taqwa Bondowoso- Juni 25, 2025

Blog Archive

  • ►  2025 (49)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (22)
  • ▼  2024 (63)
    • ▼  Desember (57)
      • "TIDAK MUDAH, TAPI ALHAMDULILLAH"
      • YAYASAN RDS RUTIN TIAP TAHUN ADAKAN HAUL KIAI AS'A...
      • SIAPA YANG MELIHATNYA, BERARTI IA SUDAH MELIHAT-KU
      • HIDUP UNTUK ORGANISASI, BUKAN HIDUP DI ORGANISASI
      • APAH SE ETABENG, MAK SAMPEK TAK ABEJENG?
      • SIFAT-SIFAT WANITA PENGHUNI SURGA
      • ISTIRAHAT DALAM MENUNTUT ILMU, NASIHAT HADRATUSSYA...
      • KEUTAMAAN MAJELIS ILMU. HIKMAH DARI PERKATAAN KA'A...
      • TIGA PILAR KESUKSESAN: SOLIDITAS, SOLIDARITAS, DAN...
      • DO'A PERLINDUNGAN DARI JIN DAN SETAN: MENJAGA AURA...
      • BETAPA MALUNYA AKU DI HADAPAN ALLAH
      • BENARKAH ARWAH PULANG SETIAP MALAM JUM'AT? INI PEN...
      • MENGGABUNGKAN DUA MANDI WAJIB DALAM SATU MANDI HUK...
      • MELEWATI ZAMAN PENUH PENCITRAAN: “SEMAKIN KAMU TID...
      • TAFSIR SURAT AN-NISA’ AYAT 28: “DAN MANUSIA DIJADI...
      • SIBUK DENGAN ILMU LEBIH BAIK DARIPADA SIBUK BERDZI...
      • Keserasian Jiwa, Rahasia Eratnya Cinta Sejati
      • Memaknai Cinta, Ketika Komitmen Lebih Penting dari...
      • MATINYA HATI ULAMA, PELAJARAN DARI PERKATAAN HASAN...
      • HARI NATAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN DAN HADIS, K...
      • Klarifikasi Berita Gunung Raung: Beredar Video Eru...
      • TIGA JENIS TEMAN DALAM PANDANGAN AL-GHAZALI
      • MENTERI AGAMA RI HADIRI HAUL GUS DUR DI TEBUIRENG,...
      • KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT, AMAL RINGAN DENGAN BAL...
      • PEMBINA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) SUSTAINABLE ...
      • JANGAN KARENA KENAL USTADZ DI MEDSOS, LANTAS KAMU ...
      • MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI PERSPEKTIF ISLAM
      • KASIH IBU SEPERTI EMBUN PAGI, MENYEJUKKAN HATI
      • BISU DI DEPAN MATA, RIUH DI DALAM DO'A
      • RAKER NU CARE LAZISNU PBNU MENUJU PROFESIONALISME ...
      • ILMU, PETA MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BERMAKNA
      • BERBUAT BAIK UNTUK ALLAH, BUKAN MANUSIA
      • BANGKIT DARI KEGAGALAN MENUJU PUNCAK MIMPI
      • BERPROSES, PERJALANAN MENUJU PERUBAHAN NYATA DI UK...
      • INI KEUTAMAAN HARI JUM'AT YANG PERLU DIKETAHUI
      • BERTAMBAH USIA DAN BELAJAR MENGIKHLASKAN HARAPAN
      • SEORANG LELAKI, SEORANG PEJUANG KEBERANIAN
      • CAHAYA PRESTASI DARI KAMPUS SANTRI, DOSEN MPI IAI ...
      • HIKMAH ALI BIN ABI THALIB TENTANG TAKDIR DAN USAHA
      • MENCARI PASANGAN HIDUP, PANDUAN MENUJU BAHAGIA BER...
      • BERSATU DALAM KEBAIKAN, KEKUATAN MAHASISWA SEBAGAI...
      • MENULIS NAFAS JIWA YANG TERTUANG DALAM KATA
      • MENANGKAL PERMAINAN SLOT DI KALANGAN MAHASISWA, ME...
      • LEBIH BAIK MENINGGALKAN KARYA TULISAN, DARIPADA KA...
      • HIDUP BERMAKNA WARISAN ABADI YANG TAK TERNILAI
      • NIAT IKHLAS, KUNCI UTAMA MENGALIRNYA BERKAH DALAM ...
      • NGOBROL SANTAI TUJUAN BESAR, BERSAMA REKTOR DAN PE...
      • MEMBUKA PINTU LANGIT DENGAN MEMBANTU SESAMA
      • MULAI DARI NOL, RAIH SEGALANYA. SIAPA BILANG HARUS...
      • SETELAH BADAI, PELANGI MENANTI
      • FIKIH SDGS DAN KETIMPANGAN SOSIAL
      • PENGURUS UKM SDG's INSPIRASI GENERASI MUDA YANG ME...
      • PETUALANGAN SPIRITUAL MENEMUKAN DIRI DALAM SETIAP ...
      • TERIKAT DALAM DILEMA ANTARA CINTA DAN KEPASRAHAN
      • DISIPLIN NILAI SKS KUNCI MENUJU WISUDA YANG MEMBAN...
      • MENGGAPAI MIMPI DI TENGAH COBAAN
      • KULIAH TAMU TEMA MAHASISWA SEBAGAI KADER PEMIMPIN ...
    • ►  Oktober (6)
Design by Blogspot | Distributed by Theme
  • Home
  • About
  • Contact Us
  • RTL Version

Formulir Kontak