"Mimpi besar butuh perjuangan ekstra. Yuk, temukan semangat baru untuk terus melangkah!"
"Semakin bernilai suatu yang kau cari, maka akan semakin sulit mencarinya, semakin panjang jalannya dan semakin banyak pula cobaan yang harus kau lalui."
Kalimat bijak dari Abu Hamid al-Ghazali ini seakan menjadi cerminan dari perjalanan hidup kita. Semakin tinggi cita-cita yang kita impikan, semakin banyak rintangan yang harus kita hadapi. Namun, di balik setiap kesulitan, tersimpan hikmah yang begitu dalam.
Al-Qur'an dan hadis memberikan kita panduan yang sangat berharga dalam menghadapi segala macam cobaan. Beberapa ayat dan hadis yang relevan dengan tema ini antara lain :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah : 155).
Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).". Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran.
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Imam Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir, “Keadaan seorang mukmin semuanya itu baik. Hanya didapati hal ini pada seorang mukmin. Seperti itu tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik. Keajaibannya adalah ketika ia diberi kesenangan berupa sehat, keselamatan, harta dan kedudukan, maka ia bersyukur pada Allah atas karunia tersebut. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersyukur. Ketika ia ditimpa musibah, ia bersabar. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersabar.
Oleh karenanya, selama seseorang itu dibebani syari’at, maka jalan kebaikan selalu terbuka untuknya. Sehingga seorang hamba yang beriman itu berada di antara mendapatkan nikmat yang ia diperintahkan untuk mensyukurinya dan musibah yang ia diperintahkan untuk bersabar.
Cobaan yang kita hadapi bukanlah sebuah hukuman, melainkan ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan dan kesabaran kita. Dengan melalui cobaan, kita akan semakin dekat dengan Allah, hati kita menjadi lebih lapang, dan iman kita semakin kuat.
Hikmah yang Dapat Kita Petik
- Cobaan mengajarkan kita untuk bersabar dan tidak mudah menyerah.
- Kita harus selalu bertawakal kepada Allah SWT, menyerahkan segala urusan kepada-Nya.
- Meskipun dalam kesulitan, kita tetap harus bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
- Doa adalah senjata seorang mukmin. Dengan berdoa, kita memohon pertolongan dan kekuatan dari Allah.
- Lakukan segala sesuatu dengan ikhlas karena Allah SWT.